-->

Notification

×

Kerugian Negara Pasca Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Publik Pertanyakan Keamanan

Rabu, 03 September 2025 | September 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-03T10:34:43Z

 Kerugian Negara Pasca Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Publik Pertanyakan Keamanan


Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani Dijarah Massa, Tiga Kerugian Serius Mengancam Negara

Tangerang Selatan – Aksi penjarahan yang menimpa rumah Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, di kawasan elit Bintaro, Tangerang Selatan, pada Minggu dini hari (31/8/2025) menimbulkan guncangan besar. Bagaimana mungkin seorang pejabat tinggi negara sekelas Menteri Keuangan bisa menjadi korban amuk massa, hingga rumahnya porak-poranda dan barang-barangnya digondol?

Peristiwa ini bukan sekadar tindak kriminal biasa, melainkan menguak potret buram keamanan nasional sekaligus mencoreng wajah Indonesia di mata dunia.

Kronologi Mencekam: Dijarah Dua Kali dalam Satu Malam

Menurut Iqbal Rezeki Awal, Koordinator Keamanan RW 10 Mandar yang rumahnya berdampingan dengan kediaman Sri Mulyani, aksi massa tak dikenal itu berlangsung dalam dua gelombang.

Gelombang pertama terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Massa yang beringas memaksa masuk, menghancurkan portal depan, lalu menjarah isi rumah. Dari televisi, lukisan, hingga perabotan kecil seperti pakaian dan piring ikut diangkut.

Sekitar pukul 02.30 WIB, massa kembali datang. Meski sudah ada penjagaan dari TNI dan warga, kerumunan tetap memaksa masuk. Bahkan sempat terjadi lemparan petasan ke arah warga yang berjaga. Penjarahan pun berlanjut hingga menjelang subuh.

“Mereka ambil apa saja yang ada. Ada yang kelihatan mabuk, ada juga yang jelas-jelas berniat menjarah. Kondisi rumah bu Sri Mulyani benar-benar hancur,” ungkap Iqbal.

Saat kejadian, Sri Mulyani sendiri tidak berada di rumah.

Pengamat: Kasus Ini Anomali Besar

Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, menyebut penjarahan rumah Sri Mulyani adalah anomali yang nyaris tak pernah terjadi dalam sejarah Indonesia modern.

“Dalam 10 tahun terakhir, bahkan di negara lain, tidak pernah ada menteri keuangan yang rumahnya dijarah massa. Ini peristiwa luar biasa, sekaligus sangat memalukan,” ujar Bhima dalam program Kompas Bisnis di KompasTV.

Menurut Bhima, ada tiga kerugian serius yang dialami Indonesia akibat kejadian ini:

1. Reputasi Negara di Mata Dunia Runtuh

Jika rumah seorang Menteri Keuangan saja bisa dibobol massa, apa jaminan keamanan bagi investor asing?

“Investor melihat, ‘Kalau rumah Menteri Keuangan bisa dijarah, bagaimana dengan aset kami?’ Ini langsung memukul kepercayaan,” jelas Bhima.

2. Kredibilitas Pemerintah Dipertanyakan

Posisi Menteri Keuangan, kata Bhima, sejajar dengan RI-2. Ia adalah sosok vital dalam menjaga stabilitas fiskal dan APBN negara. Namun, kejadian ini justru menunjukkan lemahnya perlindungan dari negara.

“Seolah-olah Menteri Keuangan dibiarkan jadi korban amuk massa. Ini bukan hanya masalah kriminal, tapi masalah reputasi pemerintah,” tambahnya.

3. Jaminan Keamanan Nasional Tercoreng

Jika pejabat sekelas Sri Mulyani saja tidak aman, bagaimana nasib warga biasa? Situasi ini bisa menurunkan daya saing Indonesia dalam menarik investasi jangka panjang.

“Investor pasti berpikir dua kali menanamkan modal di Indonesia. Apalagi untuk 30-40 tahun ke depan,” kata Bhima.

Dampak Politik dan Sosial

Penjarahan rumah Sri Mulyani terjadi di tengah gelombang demonstrasi yang memanas akibat tewasnya seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21), yang dilindas rantis Brimob di Jakarta Pusat.

Amarah publik yang membesar seolah kehilangan arah dan menjelma menjadi aksi balas dendam, dengan menyasar rumah pejabat negara.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar:

  • Di mana peran aparat keamanan ketika rumah seorang Menteri Keuangan dijarah berkali-kali?

  • Apakah negara benar-benar mampu melindungi pejabatnya, apalagi rakyatnya?

Warga Masih Trauma

Hingga kini, rumah Sri Mulyani dijaga ketat oleh aparat TNI dan patroli polisi. Namun, warga sekitar masih dihantui rasa waswas.

“Sekarang memang ada pengamanan, tapi kami tetap khawatir. Kalau bisa ada tambahan armada pengamanan,” ujar Iqbal.

Kesimpulan: Luka Besar bagi Negara

Penjarahan rumah Sri Mulyani bukan sekadar peristiwa kriminal. Ia adalah cermin bobroknya sistem keamanan negara. Kerugian materi bisa dihitung, tapi kerugian reputasi, kredibilitas, dan jaminan keamanan nasional adalah luka yang jauh lebih dalam.

Jika negara gagal memberi jaminan keamanan bahkan kepada pejabat penting, bagaimana bisa rakyat percaya bahwa mereka juga dilindungi?

×
Berita Terbaru Update