Prabowo Ingatkan Bahaya Aksi Pembakaran, Tekankan Sikap Proporsional Aparat
Prabowo: Aksi Pembakaran Fasilitas Umum Ancam Nyawa, Tak Bisa Ditoleransi
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa aksi pembakaran fasilitas umum maupun gedung dalam kerusuhan merupakan ancaman serius yang tidak bisa ditoleransi.
“Gerakan bakar-bakar, di seluruh dunia, ini adalah gerakan yang sangat membahayakan,” kata Prabowo dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi, Senin (8/9/2025).
Prabowo mencontohkan kasus pembakaran gedung DPRD di Makassar yang menewaskan empat orang. “Mengancam nyawa orang lain, dan terbukti ada empat orang di Makassar tidak berdosa yang mati karena kebakaran,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa aparat negara harus bertindak proporsional sesuai standar operasional prosedur (SOP). Menurutnya, petugas yang melanggar prinsip tersebut harus bertanggung jawab.
“Semua petugas harus bertindak proporsional, dan kalau tidak, harus bertanggung jawab. Sudah ada yang ditindak, diinvestigasi, bahkan diberhentikan,” kata Prabowo.
Kerusuhan Makassar
Kerusuhan di Makassar terjadi pada 29–30 Agustus 2025. Massa membakar gedung DPRD Kota Makassar di Jalan Andi Pangeran Pettarani, lalu Kantor DPRD Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar mencatat empat korban meninggal dunia, yakni Muh Saiful Akbar (Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah), Muh Akbar Basri alias Abay (fotografer DPRD), Budi Haryadi S (anggota Satpol PP), dan Syahrina Wati (staf ajudan DPRD). Kerugian materiil akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp253 miliar.
Polisi telah menetapkan sedikitnya 32 tersangka dalam kasus perusakan dan pembakaran dua gedung DPRD tersebut.